Istilah Out Of Delivery Dalam Pengiriman Barang Cargo
Pernahkah kamu mengecek status pengiriman barang dan menemukan tulisan “Out Of Delivery”? Mungkin kamu langsung berpikir, “Ini artinya apa, ya? Barangku hilang atau sudah mau sampai?” Tenang, kamu tidak sendirian. Banyak orang juga sering bingung saat melihat istilah ini. Nah, supaya kamu tidak penasaran dan makin paham, yuk kita bahas apa itu Out Of Delivery dalam pengiriman barang cargo secara santai, seperti kamu lagi belajar dari awal, dengan bahasa yang ringan.
Pengertian Out Of Delivery
Pertama-tama, mari kita jawab pertanyaan utama: apa sih arti dari Out Of Delivery?
Secara sederhana, Out Of Delivery atau disingkat OOD adalah istilah yang digunakan dalam dunia logistik dan ekspedisi untuk menyatakan bahwa barangmu sedang dibawa oleh kurir dan sedang dalam perjalanan ke alamat penerima.
Ibaratnya seperti ini…
Kamu pesan makanan lewat ojek online. Saat abang ojol bilang, “Saya OTW ke rumah kamu ya, mbak/mas!”, nah, posisi itulah yang sama seperti Out Of Delivery di dunia cargo. Barang kamu sedang dijemput, dibawa keluar dari gudang terakhir, dan menuju alamat kamu.
Jadi, status ini adalah kabar baik! Barangmu sudah dekat dan tinggal beberapa langkah lagi untuk sampai di tangan kamu.
Proses Out Of Delivery: Dari Gudang ke Depan Pintu
Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat proses yang terjadi sebelum barang sampai ke kamu. Ada beberapa tahapan penting sebelum status berubah jadi “Out Of Delivery”.
1. Barang Tiba di Hub/Gudang Tujuan
Pertama, barang yang kamu kirim atau kamu tunggu akan sampai dulu di hub atau gudang terakhir di kota tujuan. Misalnya, kalau kamu tinggal di Bintan, maka barangmu akan tiba di gudang ekspedisi di wilayah Bintan terlebih dahulu.
2. Pengecekan dan Penyortiran
Setelah barang sampai, tim logistik akan memeriksa dan menyortir semua paket yang datang. Mereka akan melihat alamat tujuan dan mencocokkannya dengan jalur pengiriman. Paket-paket itu lalu dikelompokkan berdasarkan area pengantaran.
3. Barang Disiapkan untuk Diantar
Nah, setelah disortir, paket akan dipindahkan ke kendaraan pengantar, baik itu motor, mobil box, atau truk kecil, tergantung ukuran dan jumlah barang. Nama kurir pun sudah ditentukan.
4. Status Berubah Jadi “Out Of Delivery”
Begitu kurir mengambil paketmu dan mulai mengantar ke alamat tujuan, status barangmu resmi berubah jadi “Out Of Delivery”. Artinya, barangmu sudah keluar dari gudang dan sedang menuju rumahmu.
5. Barang Sampai di Tangan Penerima
Langkah terakhir adalah saat kurir mengetuk pintu rumahmu atau menelepon kamu untuk bertemu di titik temu. Setelah kamu menerima paket dan tanda tangan atau memberikan bukti penerimaan, maka proses pengiriman pun selesai.
Mengapa Harus Ada Istilah Out Of Delivery?
Mungkin kamu bertanya-tanya, “Kenapa sih harus ada istilah ini segala?” Nah, berikut beberapa alasannya:
✅ Memberi Kepastian ke Penerima
Dengan adanya status ini, kamu tahu bahwa barang kamu sudah hampir sampai. Kamu bisa bersiap di rumah, aktifkan HP, atau titipkan penerimaan ke orang rumah.
✅ Efisiensi Monitoring
Untuk perusahaan logistik, status Out Of Delivery sangat penting karena bisa membantu mereka melacak pergerakan barang secara realtime. Jadi kalau ada masalah di lapangan, mereka bisa cepat bertindak.
✅ Bukti Proses Transparan
Istilah ini juga menunjukkan bahwa proses pengiriman dilakukan dengan transparan dan terstruktur. Pelanggan tidak perlu menebak-nebak barangnya ada di mana.
Faktor yang Mempengaruhi Out Of Delivery
Meskipun status Out Of Delivery sudah aktif, ternyata ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi proses ini, lho. Yuk, kita bahas satu per satu.
1. Jarak dan Lokasi Pengiriman
Kalau alamat kamu jauh dari pusat kota atau berada di daerah yang sulit dijangkau, maka proses pengantaran bisa lebih lama. Kurir harus melewati jalur tertentu atau menunggu waktu yang tepat.
2. Cuaca dan Kondisi Jalan
Misalnya saat hujan deras atau ada banjir, proses Out Of Delivery bisa tertunda. Kondisi jalan yang rusak, macet, atau ditutup juga memengaruhi kecepatan kurir mengantar barang.
3. Volume Pengiriman
Jika hari itu jumlah barang yang harus dikirim sangat banyak, maka kurir bisa mengalami keterlambatan. Ini biasa terjadi saat musim belanja seperti Harbolnas, Lebaran, atau Tahun Baru.
4. Ketersediaan Kurir
Kurir juga manusia. Kalau jumlah kurir terbatas tapi paket numpuk, maka proses pengantaran bisa sedikit tertunda. Ini terutama berlaku di wilayah pedesaan atau daerah terpencil.
5. Kesalahan Alamat
Jika alamat penerima tidak lengkap atau sulit ditemukan, kurir bisa kesulitan dan butuh waktu lebih lama untuk menghubungi kamu atau mencari lokasi.
Tantangan Dalam Proses Out Of Delivery
Meskipun terlihat simpel, ternyata proses Out Of Delivery itu penuh tantangan. Apa saja? Yuk kita bahas.
🚧 1. Salah Titik Koordinat
Kadang, saat kamu isi alamat saat belanja online, titik lokasinya tidak sesuai. Kurir bisa nyasar atau kesulitan menemukan rumah kamu.
🚧 2. Tidak Ada yang Menerima Paket
Kalau kamu sedang tidak di rumah dan tidak ada orang yang bisa menerima paket, maka kurir harus balik lagi esok hari. Ini memperlambat proses pengiriman.
🚧 3. Barang Ukuran Besar
Mengantar barang seperti kulkas, motor, atau sofa tentu lebih sulit dibanding kirim barang kecil. Kurir butuh kendaraan khusus dan waktu lebih banyak.
🚧 4. Permintaan COD (Cash On Delivery)
Kalau kamu memilih bayar di tempat, kurir harus membawa uang kembalian, alat EDC, dan menunggu proses pembayaran. Ini bisa memperlambat proses pengantaran ke pelanggan berikutnya.
🚧 5. Barang Rusak atau Salah Kirim
Kadang, barang bisa rusak atau salah label. Kalau kurir sadar di tengah jalan, ia harus kembali ke gudang untuk menukar paketnya.
Tips Supaya Out Of Delivery Berjalan Lancar
Agar proses pengiriman barangmu berjalan lancar dan tidak ada drama, yuk ikuti beberapa tips ini:
✅ Tulis Alamat dengan Lengkap
Sertakan nama jalan, RT/RW, patokan (misalnya: dekat masjid), dan nomor HP yang aktif.
✅ Pilih Jadwal Kirim yang Sesuai
Kalau kamu tahu sedang sibuk, pilih waktu kirim saat kamu bisa di rumah.
✅ Pantau Status Pengiriman
Selalu cek aplikasi atau website penyedia layanan ekspedisi agar kamu tahu posisi barang kamu. Saat status jadi “Out Of Delivery”, berarti kamu harus siap-siap.
✅ Hubungi Kurir Jika Perlu
Biasanya kurir akan menelepon saat mau kirim. Tapi kalau kamu sudah tahu nomor mereka, kamu juga bisa inisiatif tanya posisi barang.
Kesimpulan: Out Of Delivery Itu Tanda Barangmu Sudah Dekat!
Sekarang, kamu tidak perlu bingung lagi saat melihat istilah “Out Of Delivery” di status pengiriman. Artinya sangat sederhana: barangmu sedang diantar ke alamat tujuan oleh kurir.
Istilah ini sangat penting dalam dunia pengiriman karena memberi informasi real-time kepada penerima, membantu kurir bekerja lebih efisien, dan mempercepat proses transaksi.
Namun, proses ini juga punya tantangan, seperti cuaca, lokasi sulit dijangkau, atau jumlah pengiriman yang membludak. Tapi tenang, dengan komunikasi yang baik dan penulisan alamat yang jelas, semuanya bisa diatasi dengan mudah.
Jadi, kalau kamu lihat status “Out Of Delivery”, jangan panik! Justru itu tandanya barangmu sebentar lagi sampai. Siapkan dirimu, aktifkan HP, dan tunggu kurir datang ke pintu rumah!
Website: