Penjelasan Fungsi dan Peran Drayage dalam Logistik
Mengapa “drayage” Penting dalam Logistik
Dalam dunia logistik dan pengiriman barang (cargo), banyak orang mengenal istilah seperti pengiriman laut (sea freight), kereta api (rail), truk jarak jauh (long-haul trucking), dan last mile delivery. Namun, seringkali ada tahapan pendek yang tersembunyi di antara moda-moda besar itu — yaitu pengangkutan jarak pendek (short-haul) yang menghubungkan pelabuhan, terminal kereta, gudang, dan fasilitas distribusi. Salah satu istilah teknis untuk pengangkutan jarak pendek ini adalah Penjelasan Fungsi dan Peran Drayage dalam Logistik.
Drayage sekilas terdengar teknis dan cukup “kecil” dibandingkan pengiriman lintas benua, tapi perannya sangat vital. Bayangkan jika kontainer di pelabuhan tidak segera diangkut ke gudang atau ke jalur kereta berikutnya— maka akan terjadi kemacetan, antrian, penundaan berantai, dan biaya tambahan. Karena itu, memahami apa itu drayage dan bagaimana fungsinya dalam rantai pasokan sangat penting, baik bagi praktisi logistik maupun pelaku usaha yang mengimpor atau mengekspor barang.
Apa Itu Drayage dalam Logistik?
Secara sederhana, drayage adalah pengangkutan barang (umumnya kontainer) dalam jarak pendek—biasanya di sekitar area pelabuhan, terminal kereta, atau antara fasilitas distribusi lokal—menggunakan truk atau kendaraan khusus.
Beberapa poin penting agar pemahaman tidak terlalu teknis:
-
Biasanya drayage terjadi dalam satu kota atau area metropolitan, atau antara pelabuhan dan gudang/terminal terdekat.
-
Drayage adalah bagian dari perjalanan total kargo (full journey), tetapi fokusnya adalah “hubungan penghubung” (bridge) antara moda besar: laut, kereta, truk jarak jauh.
-
Dalam konteks kontainer, drayage berarti truk mengambil atau mengantar kontainer ke/dari pelabuhan atau terminal intermodal.
-
Ada juga istilah “marine drayage” (ketika barang tetap berada di kontainer laut hingga tujuan) dan “domestic drayage” (ketika barang di-transload ke kontainer domestik untuk perjalanan selanjutnya)
Terkadang drayage juga digunakan lebih luas untuk pengangkutan internal dalam fasilitas besar (misalnya antar gedung pameran atau antar gudang dalam kompleks besar), walaupun konteks utama di logistik global adalah penghubung antara moda besar.
Sejarah istilahnya berasal dari kata “dray,” yaitu kereta tanpa sisi yang ditarik hewan, digunakan untuk mengangkut beban berat dalam jarak pendek. Seiring berkembangnya alat transportasi, “drayage” kemudian merujuk pada truk pengangkut jarak pendek dalam konteks logistik modern.
Fungsi Drayage dalam Rantai Pasokan
Sebelum masuk ke detail fungsi peran, mari kita pahami terlebih dahulu apa saja Penjelasan Fungsi dan Peran Drayage dalam rantai pasokan (supply chain). Fungsi-fungsi ini menggambarkan mengapa drayage bukan hanya “tambahan kecil,” tetapi bagian integral:
-
Menghubungkan moda transportasi
Drayage memastikan barang berpindah dari kapal atau kereta ke truk, atau sebaliknya, sehingga rantai multimoda (multimodal transport) berjalan mulus.
-
Memperlancar aliran kargo (flow)
Dengan pengangkutan jarak pendek yang cepat dan tepat waktu, drayage menjaga agar tidak terjadi backlog (tumpukan) di pelabuhan atau terminal.
-
Menjadi “titik pertama” dan “titik terakhir” dalam pengiriman
Dalam banyak kasus, drayage melakukan tugas “first mile” (awal perjalanan) dan “last mile” (akhir perjalanan ke gudang lokal).
-
Menurunkan risiko kerusakan/gagal pindah moda
Karena sedikit handling ulang, drayage memungkinkan perpindahan moda tanpa bongkar muat barang secara berulang.
-
Pengelolaan biaya dan efisiensi operasional
Meski pendek jaraknya, drayage bisa menjadi salah satu elemen biaya yang signifikan — jadi optimisasi dan perencanaan drayage penting agar total biaya logistik tetap terkendali.
-
Fleksibilitas operasional dan penanganan kondisi lokal
Drayage dapat disesuaikan dengan kondisi lokal (lalu lintas, jam kerja pelabuhan, regulasi lokal), dan berfungsi sebagai penyesuai dalam sistem logistik besar.
Setelah fungsi umum, berikut ini adalah fungsi-peran drayage secara lebih terperinci, dengan penjelasan yang mudah dipahami.
Fungsi dan Peran Drayage dalam Rantai Pasokan
1. Fungsi Penghubung Antar Moda (Intermodal Connector)
Peran: Drayage bertindak sebagai penghubung utama antara kapal, kereta, atau moda besar lainnya dengan truk lokal.
-
Misalnya, sebuah kontainer tiba di pelabuhan laut. Ia tidak bisa langsung diangkut kereta atau truk jauh tanpa melewati titik penghubung lokal. Drayage mengambil kontainer dari dermaga pelabuhan dan mengirimkannya ke terminal kereta atau gudang.
-
Di sisi lain, ketika kontainer dari kereta selesai, drayage mengambil dari terminal kereta dan mengantarkannya ke gudang akhir.
-
Fungsi ini sangat krusial agar kontainer tidak macet di pelabuhan atau terminal tengah.
Penjelasan sederhana: bayangkan moda besar seperti “jalan tol utama,” drayage adalah “jalan penghubung kecil” agar kendaraan bisa keluar-masuk ke rumah (gudang) dari jalan tol.
2. Fungsi “First Mile” dan “Last Mile” dalam Pengiriman
Peran: Dalam banyak pengaturan logistik, drayage sering bertugas di tahap awal dan akhir pengiriman.
-
First mile: ketika barang dikumpulkan dari pabrik atau gudang lokal lalu dibawa ke pelabuhan/terminal besar, bagian itu bisa diandalkan drayage.
-
Last mile lokal: setelah kontainer tiba di area distribusi lokal, drayage bisa mengambil barang dari terminal lokal dan mengantarkannya ke titik akhir (misalnya gudang atau pusat distribusi).
Dengan demikian, drayage memperluas jangkauan jaringan logistik agar barang bisa “turun dari moda besar” dan “naik ke moda besar” dengan lancar.
3. Fungsi Pembatasan Penundaan & Bottleneck
Peran: Drayage membantu menghindari penundaan atau kemacetan operasi di pelabuhan atau terminal.
-
Tanpa drayage yang cepat, kontainer dapat menumpuk di dermaga, menghambat kapal berikutnya.
-
Drayage bertindak sebagai saluran keluar-masuk agar aliran kargo tetap lancar.
-
Dalam kondisi puncak volume, drayage shuttle (menggeser kontainer ke tempat penampungan sementara) bisa meredakan beban di dermaga.
Analoginya: jika pintu keluar dari gedung ramai, maka pegawai akan mengantri. Drayage adalah lorong tambahan agar keluar-masuk bisa lebih bebas.
4. Fungsi Efisiensi Biaya dan Waktu
Peran: Meskipun jaraknya pendek, drayage bisa menjadi komponen biaya yang besar jika tidak dikelola dengan baik. Dengan perencanaan yang baik, drayage bisa menghemat biaya dan waktu.
-
Pemilihan rute optimal, pemilihan waktu pickup/delivery yang pas dapat mengurangi konsumsi bahan bakar, waktu idle, dan waktu tunggu.
-
Koordinasi dengan jadwal kapal atau kereta sangat penting agar drayage tidak menunggu lama di terminal.
-
Mengurangi handling berulang (memindah barang dari satu kontainer ke kontainer lain) membantu mengurangi biaya tenaga kerja dan risiko kerusakan.
Contoh nyata: jika drayage harus menunggu lama karena jam operasional terminal, maka truk menganggur dan konsumen menanggung biaya tambahan.
5. Fungsi Adaptasi terhadap Kondisi Lokal & Lingkungan
Peran: Drayage beroperasi dalam lingkungan lokal—artinya harus menyesuaikan dengan regulasi daerah, batasan emisi, jam operasional, kemacetan, dan infrastruktur jalan.
-
Beberapa kota atau pelabuhan menerapkan regulasi emisi (misalnya kendaraan rendah emisi) untuk drayage, jadi operator drayage harus memiliki truk yang sesuai standar.
-
Drayage juga harus mempertimbangkan jam buka terminal, jendela waktu (time window), dan kapasitas jalan di jam tertentu.
-
Dalam kondisi cuaca buruk atau gangguan lokal (banjir, perbaikan jalan), drayage bisa melakukan rute alternatif agar pengiriman tetap berjalan.
6. Fungsi Penanganan Kontainer Kosong dan Reposisi
Peran: Tidak hanya mengangkut kontainer berisi barang, drayage juga berperan untuk mengangkut kontainer kosong kembali atau melakukan reposisi.
-
Setelah kontainer dibongkar di gudang, truk drayage mengembalikan kontainer kosong ke pelabuhan atau titik penampungan kembali.
-
Reposisi berarti memindahkan kontainer kosong dari satu lokasi ke lokasi lain agar siap digunakan kembali.
-
Fungsi ini penting agar armada kontainer tidak terbuang atau tidak termanfaatkan, menjaga efisiensi logistik.
Drayage vs Pengangkutan Jarak Jauh (Long-Haul)
Sering muncul pertanyaan: apa bedanya drayage dengan pengangkutan jarak jauh (long-haul trucking)? Berikut perbedaan pentingnya:
Aspek |
Drayage |
Pengangkutan Jarak Jauh (Long-Haul) |
Jarak operasi |
Pendek, biasanya dalam satu wilayah kota/area metropolitan atau antara pelabuhan/terminal lokal |
Panjang, antar kota, antar provinsi, lintas pulau, lintas negara |
Durasi / shift |
Biasanya cukup selesai dalam satu shift (misalnya dalam 1 hari) |
Bisa memakan waktu lebih dari satu hari, istirahat sopir, perjalanan panjang |
Fokus moda |
Fokus pada penghubung antar moda: pelabuhan, terminal kereta, gudang lokal |
Membawa barang jarak jauh secara terus menerus antar kota atau antar pulau |
Handling ulang barang |
Minimal handling ulang (kontainer tidak dibongkar) |
Bisa terjadi bongkar muat di sepanjang perjalanan jika transit atau loading ulang |
Peran dalam supply chain |
Sebagai “jembatan lokal” dalam rantai multimoda |
Sebagai moda utama untuk jarak jauh dari titik A ke titik B |
Biaya & tarif |
Meski jarak pendek, biaya bisa tinggi relatif karena faktor menunggu, slot, tarif pelabuhan |
Tarif per km lebih stabil, tergantung jarak, bahan bakar, tol, ongkos sopir dan operasional |
Dengan demikian, drayage dan long-haul trucking saling melengkapi dalam sistem logistik. Drayage menyediakan penghubung lokal yang diperlukan agar barang bisa “masuk” dan “keluar” dari moda besar, sementara long-haul mengurus pergerakan jarak jauh.
Informasi Lainnya seputar Drayage dalam Logistik
Untuk memperkaya pemahaman, berikut tambahan poin penting dan tren terkini mengenai drayage:
Jenis-jenis Drayage
Menurut beberapa sumber, ada berbagai jenis drayage yang diklasifikasikan berdasarkan fungsi atau rute operasional. Beberapa jenis umum meliputi:
-
Pier Drayage: Mengangkut kontainer antara dermaga/pelabuhan dan terminal lokal.
-
Inter-Carrier Drayage: Memindahkan kontainer antar operator transportasi (misalnya dari operator kereta A ke operator kereta B
-
Intra-Carrier Drayage: Operasi drayage internal di dalam jaringan satu operator (misalnya dari terminal kereta ke gudang milik operator yang sama)
-
Shuttle Drayage: Memindahkan kontainer (baik penuh atau kosong) ke area penyimpanan sementara atau antar terminal ketika kapasitas pusat penuh
-
Expedited Drayage: Layanan drayage cepat atau mendesak, misalnya untuk barang yang waktu sangat kritis (barang segar, suku cadang cepat)
-
Door-to-Door Drayage: Drayage yang mencakup pengambilan dari pintu pemasok hingga pengantaran ke pintu tujuan akhir, dalam konteks multimodal.
Tantangan dan Hambatan dalam Operasional Drayage
Meskipun fungsi drayage sangat vital, dunia operasionalnya juga menghadapi sejumlah tantangan:
-
Kapasitas Terbatas dan Kemacetan Pelabuhan
Terminal pelabuhan kadang penuh, slot angkut terbatas, antrean panjang, sehingga truk drayage harus menunggu lama.
-
Regulasi Lokal dan Standar Emisi
Banyak daerah menetapkan regulasi kendaraan rendah emisi (low emission zones), izin truk tertentu, atau batasan jam operasional, yang mempersulit operator drayage harus mematuhi.
-
Biaya Idle dan Waktu Tunggu
Jika truk harus menunggu saat kontainer belum siap, atau melewati waktu jendela operasional (slot), maka waktu tunggu menjadi biaya tersendiri.
-
Kurangnya visibilitas dan koordinasi
Jika operator drayage tidak mendapat jadwal atau data kontainer cukup awal, bisa terjadi double booking, keterlambatan, atau miskomunikasi antar moda.
-
Reposisi kontainer kosong
Mengelola perpindahan kontainer kosong kembali ke tempat asal dengan efisien adalah tantangan agar kontainer tidak terbuang atau tidak digunakan secara produktif.
-
Fluktuasi permintaan dan ketidakpastian volume
Volume kontainer bisa naik turun secara mendadak—operator drayage harus fleksibel dan bisa bekerja dengan kapasitas tambahan atau pengurangan dengan cepat.
Inovasi dan Tren Teknologi di Dunia Drayage
Untuk mengatasi tantangan tersebut dan meningkatkan efisiensi, ada beberapa tren teknologi dan inovasi:
-
Digitalisasi dan platform pemesanan drayage
Kini ada platform digital yang menghubungkan pemilik kargo dengan armada drayage, memesan slot, mendapatkan tarif real-time, dan melacak status pengiriman.
-
Optimasi alokasi kapasitas
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa integrasi perencanaan strategis dan operasional dalam pemilihan mitra drayage bisa menghemat biaya signifikan (misalnya penelitian tentang pemesanan kapasitas drayage). arXiv
-
Sensor IoT dan pelacakan real-time
Kendaraan drayage bisa dilengkapi sensor agar posisi dan kondisi (misalnya suhu, guncangan) bisa dipantau secara real time, meningkatkan visibilitas dan respon atas masalah.
-
Truk listrik atau hybrid
Untuk mematuhi regulasi lingkungan di kota besar atau zona pelabuhan, beberapa operator drayage mulai beralih ke truk listrik atau hibrida agar memenuhi standar emisi.
Praktik Baik dalam Manajemen Drayage
Berikut beberapa praktik yang bisa diterapkan agar operasional drayage lebih optimal:
-
Merencanakan jadwal drayage jauh hari, terutama untuk slot dermaga atau waktu pickup agar tidak terjadi penundaan.
-
Mengkoordinasikan dengan operator pelabuhan dan kereta agar drayage datang tepat waktu.
-
Memiliki armada truk yang cukup fleksibel dan siap untuk penugasan mendesak (expedited).
-
Menyusun rute dan aktivitas drayage dengan sistem optimasi (software rute) agar mengurangi jarak dan waktu.
-
Menjamin bahwa operator truk mematuhi regulasi lokal (izin, emisi, jam operasional).
-
Menyusun mekanisme pengembalian kontainer kosong agar lebih efisien dan tidak menimbulkan biaya tinggi.
-
Menggunakan sistem monitoring dan pelaporan agar transparansi operasional tinggi.
Dampak Drayage pada Biaya Logistik & Kecepatan Pengiriman
Meskipun langkahnya “pendek,” drayage bisa berdampak besar terhadap total biaya logistik dan kecepatan pengiriman:
-
Keterlambatan drayage bisa menyebabkan kemacetan di pelabuhan dan menunda pengiriman secara keseluruhan.
-
Biaya tambahan seperti biaya waiting time, drop fee (biaya saat kontainer ditinggalkan sementara), chassis fee, dan biaya penanganan dapat muncul jika operasi drayage tidak lancar.
-
Oleh karena itu, optimisasi drayage sangat penting agar seluruh rantai pasokan tetap kompetitif dan andal.
Kesimpulan
Drayage mungkin tampak sebagai bagian kecil dalam sistem logistik besar — karena ia hanya melibatkan pengangkutan jarak pendek. Namun, perannya sangat penting sebagai penghubung moda besar, penjaga kelancaran aliran kargo, pengatur titik awal dan akhir pengiriman, dan elemen yang mempengaruhi biaya serta efisiensi secara keseluruhan.
Dengan pemahaman yang baik tentang fungsi, tantangan, dan praktik optimal drayage, pelaku usaha dan operator logistik dapat mengelola proses pengiriman barang lebih mulus, menghindari biaya tak terduga, dan menjaga kepuasan pelanggan.
Jika kamu mau, saya bisa bantu buat versi lokal untuk Indonesia (dengan contoh pelabuhan, regulasi, atau tantangan di Indonesia). Mau saya buatkan versi tersebut?
Website: